Universitas Jenderal A. Yani – Sebanyak 146 mahasiswa dan 2 dosen Fakultas Ilmu dan Tehnologi Kesehatan (FITKes) Universitas Jenderal Achmad Yani, Program Studi Ilmu Keperawatan S1, pada hari Rabu (28/12) mengunjungi Pusdiklat Badan Penanggulangan Bencana Pusat (BNPB).
Dalam kesempatan ini, rombongan FITKes Universitas Jenderal Achmad Yani disambut dengan baik di Gedung Pusdiklat BNPB yang terletak di Sukahati, Citeureup Sentul, Kabupaten Bogor oleh Dr. Bagus Cahyono dan tim.
Sebelum menerima paparan, Ibu Musri sebagai perwakilan dari FITKes menyampaikan sambutannya. Beliau mengungkapkan, maksud dan tujuan dari kunjungan adalah agar mahasiswa lebih dapat memahami tentang disaster management atau manajemen benacana.
Selain itu, kunjungan ini juga merupakan bagian dari mata ajaran disaster management dan perawatan gawat darurat. Harapan kedepannya, mahasiswa menyadari bahwa negara kita adalah negara yang banyak menghadapi bencana baik itu gunung meletus, gempa bumi, banjir, dan bencana lainnya. Sehingga mahasiswa siap mengahdapinya jika hal itu terjadi dan dapat menolong orang-orang atau masyarakat disekitarnya dengan memberikan pendidikan tentang cara-cara menghadapi bencana.
Sumber: FITKes Univ. Jenderal Achmad Yani
Pembahasan Implementasi MoA Universitas Jenderal Achmad Yani dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
(Humas Unjani) – Pada hari Jumat (09/04/21) telah dilaksanakan kegiatan Pembahasan Implementasi MoA yang di laksanakan di Ruang Rapat Rektorat. Kegiatan dihadiri oleh Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL..M., Ph.D., para Wakil Rektor I, II, dan III, dan juga dihadiri oleh Dekan Fakultas di Universitas Jenderal Achmad Yani. Tidak lupa juga kegiatan dihadiri oleh Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Kerjasama, Zahermann Muabezi, S.H. dari BNPB.
Kegiatan diawali oleh sambutan Rektor UNJANI,“Kami Universitas Jenderal Achmad Yani akan mendidik para mahasiswa dengan disiplin yang tinggi sesuai dengan universitas kami TNI Angkatan Darat. Mahasiswa harus punya opsi setelah lulus apakah akan masuk TNI/POLRI, atau mungkin masuk di institusi sipil yang membutuhkan lulusan yang memiliki disiplin yang tinggi seperti BNPB ini.” ucap Rektor. Kemudian Rektor menambahkan, “Harapan saya, kita dapat embangun suatu sinergi, dimana kami universitas memiliki dosen dosen yang memiliki inovasi, punya pemikiran yang mudah mudahan bisa dikerjasamakan dan aplikatif dalam penanggulangan bencana. Kami juga punya mahasiswa dan tenaga kependidikan yang sangat aktif ketika ada bencana yang dialami oleh berbagai wilayah di Indonesia.”
Rektor mengharapkan kerjasama ini Universitas Jenderal Achmad Yani bisa difasilitasi dengan berbagai keterampilan berkaitan dengan kebencanaan. UNJANI berkomitmen menjadi yang terdepan Ketika BNPB menginginkan sejumlah relawan berkaitan dengan kebencanaan. Dan kami siap di mobilisasi. Mudah mudahan keberadaan Universitas Jenderal Achmad Yani benar benar memberikan sumbangsih kepada masyarakat melalui BNPB.
Lalu kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari BNPB yang diwakili oleh Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Kerjasama, Zahermann Muabezi, S.H. “Undang Undang Penanggulangan bencana yang sekarang ini menjadi UU No.24 Tahun 2007-2019, DPR memandang sudah saatnya rancangan Undang Undang ini di revisi. Maksud revisi adalah penguatan pada 3 hal tahapan bencanana, pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana.” Kemudian Kabiro Hukum BNPB Zahermann menambahkan, “Pada tahap pra bencana ada namanya mitigasi, rehabilitasi, dan sosialisasi. Disini kita ditangani oleh dua kedeputian, kedeputian sistem dan strategi, dan kedeputian pencegahan, sedangkan deputi penanganaan darurat sekarang pasca bencana , istilahnya ada siaga darurat, tanggap darurat, dan transisi darurat. Nanti ada kaitannya memudahkan dalam pengunaan dana siap pakai. Sedangkan rehabilitasi lebih cenderung kepada pemulihan mental korban, dan rekonsentruksi adalah pembangunan kembali fisik yang telah rusak. Bisa dilakukan lebih baik jika tersedia logistik dan peralatan.”
“Sebenarnya naskah ini lebih dari 10 tahun tertunda, karena konsentrasi terhadap covid, insyaallah sebelum lebaran nanti bisa terselesaikan”. ucap Kabiro Hukum BNPB. Kegiatan Pembahasan Implementasi MoA berlangsung dengan baik sampai dengan selesai. Dan para tamu mengharapkan kerjasama ini dapat segara terlaksana antara Universitas Jenderal Achmad Yani dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Penulis: Thalitha Aulya Putri Andany, Ilmu Pemerintahan 18